Kisah Inspiratif M. Taufiq Ramadhan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya berkuliah di dua kampus sekaligus, meski sempat ditolak SNMPTN.
M.Taufiq Ramadhan, mahasiswa asal Kepulauan Riau yang kini berkuliah di dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya yaitu Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Meski kini berkuliah di dua PTN di Surabaya, Taufiq sempat gagal pada seleksi jalur SNMPTN tahun 2018.
Saat duduk di bangku kelas tiga SMA, Taufiq sempat merasa yakin bahwa ia akan diterima PTN melalui seleksi SNMPTN 2018. Hingga membuatnya tidak mempersiapkan diri dengan belajar untuk SBMPTN ketika menghadapi kemungkinan terburuk.
Namun keyakinan tersebut rupanya tidak menjadi kenyataan ketika pada saat pengumuman rupanya Taufiq tidak lolos pada tes SNMPTN, sehingga dengan bermodalkan tekad yang ambisius, Taufiq mulai belajar untuk SBMPTN ketika H-sebulan pelaksanaan tes.
“Tentunya saya sedih, kecewa, dan menyesal karena mungkin pilihan yang saya ambil sangat tinggi untuk grade nya. Kita tau sendiri untuk lolos di jalur SNMPTN itu tidak cukup dengan nilai rapor yang tinggi ataupun piagam yang banyak, tetapi juga ada faktor lain yang menentukan yaitu ketetatan jurusan favorit, dan mungkin sertifikat yang saya cantumkan tidak sesuai dengan jurusan yang saya pilih, karena waktu itu saya mendaftar di jurusan teknik, perencanaan wilayah dan kota di Institut Sepuluh November (ITS) tetapi untuk sertifikat yang saya cantumkan kebanyakan dibidang politik, menulis, dan public speaking. Yang saya sesali adalah ketika saat itu saya sangat percaya diri akan lolos, tetapi kenyataannya tidak saya tidak memiliki sama sekali persiapan belajar untuk jalur tes SBMPTN” Kata pria berkacamata itu.
Tetapi untungnya, sembari menunggu pengumuman SNMPTN, Taufiq sempat mendaftar di jalur undangan lain seperti PMDK-PN (jalur undangan masuk politeknik) dan SPANPTKIN (jalur undangan masuk PTKIN). Dan ternyata ia diterima di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.
Hal yang disedihkan, karena persiapan Taufiq untuk menghadapi SBMPTN sangat sebentar ia juga dinyatakan tidak lulus. “Untungnya kemarin yang di UINSA udah daftar ulang jadi memutuskan untuk sementara kuliah di UINSA aja, dan bertekad tahun depan ikut SBMPTN lagi,” ujarnya.
Hingga pertengahan semester dua, Taufiq mengikuti tes SBMPTN 2019 sebagai pembuktian terhadap diri sendiri karena sempat ditolak SBMPTN tahun sebelumnya, ia pun memilih jurusan Ilmu Administrasi Negara di UNESA dan di UPN Veteran Jawa Timur. Yang ternyata ia lulus dalam tes tersebut, yang sebenarnya membuat dia merasakan kebingungan harus senang atau sedih, lantaran ia diterima di jurusan Administrasi Negara UNESA terlebih orangtua memiliki perbedaan pendapat. “Mamaku menyayangkan kalau meninggalkan UINSA sedangkan bapakku malah menyuruh keluar karena menurutnya prospek kerja jurusan di UNESA lebih menjanjikan daripada jurusan di UINSA,” ujar Taufiq.
Taufiq akhirnya memutuskan untuk memilih doubledegree atau kuliah di dua kampus dalam satu waktu “padahal gak pernah kepikiran buat doubledegree,” imbuhnya.
Dari kisahnya, Taufiq berpesan kepada anak-anak yang sedang berada di fase ingin masuk ke dunia perkuliahan atau sedang mempersiapkan diri untuk itu “Jangan menyerah, selagi kita masih bisa berjuang masih punya tenaga untuk mendapatkan yang terbaik untuk diri kita, ya silahkan berjuang dan satu pelajaran untuk aku di UINSA itu no matter where you from, kalau kamu punya skill kamu bakalan sukses. Dan satu motivasi lagi untuk kalian, bahwa hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan bisa dimenangkan.” Pesan Taufiq untuk generasi muda.
Nama : Annisa Annastia Azzahra
NIM : 24041184143

Komentar
Posting Komentar